Jumat, 26 Februari 2016

Penting Peristiwa Resolusi Jihad NU



Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, peringatan 70 tahun resolusi jihad Nahdatul Ulama (NU) merupakan peristiwa penting dalam sejarah kemerdekan Indonesia.
"Setelah 70 tahun berlalu, hikmah dari resolusi jihad adalah perjuangan melawan penjajah yang digaungkan oleh KH Hasyim Azhari dan Rais Akbar. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kala itu penjajah ingin menjajah kembali. NICA datang membonceng sekutu. Para santri mengatur langkah strategis, perjuangan menjadi kewajiban memperjuangkan tanah air dan bangsanya," kata Gatot di Tugu Proklamasi, saat memperingati 70 tahun Hari Santri Nasional (HSN), Kamis (22/10/2015).
Menurut Gatot, apa yang telah dilakukan KH Hasyim Azhari dengan memperjuangkan tanah air merupakan jihad fasibilillah, apalagi perlawanan bangsa Indonesia belum diyakini sepenuhnya oleh dunia ketika kemerdekaan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
"Banyak bangsa dunia belum yakin apakah kemerdekaan diberi hadiah atau perjuangan rakyat Indonesia. Kemerdekaan bukan diberi tapi Indonesia melawan penjajah maka lahirlah di tanggal 22 Oktober 1945 jihad fisabilillah berperang melawan penjajah. Tanpa resolusi jihad tidak ada perlawanan heroik . Maka tidak ada hari pahlawan 10 November, maka tidak mustahil Indonesia hari ini ada," kisahnya.
Gatot menyimpulkan, ada empat peristiwa penting dalam kemerdekaan Indonesia. Pertama tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan, lalu 5 Oktober 1945 sebagai hari pembentukan TNI. Kemudian 22 Oktober 1945 sebagai resolusi jihad NU dan terakhir 10 November 1945 sebagai hari pahlwan, dimana peristiwa tersebut menjadi peristiwa berarti bagi perjalanan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Hal ini yang ingin kita ingatkan kepada generasi muda. Perjuanganan dalam meraih kemerdekaan tidak dilakukan TNI saja, tapi semua komponen dalam masyarakat," pungkasnya.
Sumber : Okezone